Rabu, 10 Agustus 2011

FF: "A Whole New World" (World 5)

A WHOLE NEW WORLD - WORLD 5
Cast: Kim Wookie; Cho Kyuhyun; Kim Jongwoon; Lee Minnie


Setahun kemudian,

Kyuhyun P.O.V

Hari ini, tanggal 17 Juli, aku melangsungkan pernikahanku dengan gadis yang aku cintai, yang benar-benar menungguku, ditengah ketidak pastian, apakah aku akan hidup atau mati. Aku akan menjalani sebuah kehidupan yang baru, bersama orang yang sebelumnya tak pernah terpikir akan menjadi pasangan hidupku.

“Ya, aku bersedia, menjadi suami Lee Minnie, memimpinnya dan mendampinginya, dalam suka maupun duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan kaya ataupun miskin, sampai maut memisahkan,” Ucapku, dihadapan pendeta. *maap Pak Pendeta, buku Liturgi nikahan yang Daemon sumputin lupa naro...haduh..jadi ngarang deh*

Berikutnya, Minnie mengucapkan hal yang serupa, namun berbeda di bagian awal, akan mendampingi dan melayani Cho Kyuhyun. Ya Tuhan, itu namaku! terimakasih, telah mengaruniakan kepadaku, seorang istri seperti Minnie.

Sementara Wookie, ia semakin dewasa dan cantik. Ia juga tetap pada penantiannya. Sebenarnya hal ini cukup berat menurutku, menunggu orang hidup tidaklah sama dengan menunggu orang yang sedang koma.

Orang yang sedang koma, hanya terbaring di tempat tidur. Kalaupun ia mati, ia hanya membawa dirinya saja. Berbeda dengan menanti orang yang masih hidup. Ada kemungkinan ia akan menikah dengan orang lain. Dan bila Kim Jong Woon telah menikah dengan orang lain saat bertemu dengan Wookie, aku tak dapat membayangkan, betapa sedihnya dia. Kuharap hal itu tidak terjadi.

Wookie P.O.V
Pernikahan Kyuhyun dan Minnie, dua orang yang sangat berarti dalam hidupku. Saat keduanya mengucapkan janji itu, aku sangat tersentuh. Aku berharap suatu saat nanti aku dan Jongwoon Oppa dapat berdiri di altar dan mengucapkan hal yang sama.

Pelemparan bunga! Aku mencoba mengejar bunga itu. Ah, mengapa malah Hyukkie Eonnie yang mendapatkannya? Kurasa ia tak punya hubungan dengan siapapun.


6 bulan kemudian, Wookie mulai rekaman untuk album barunya. Dan beberapa bulan setelah itu, ia diundang ke stasion televisi. MC memintanya untuk menceritakan mengenai albumnya.

“Sama seperti judulnya, ‘The One I Love’, album ini tentang seseorang yang dicintai. Semua lagu di album ini terangkai seperti sebuah cerita. Dimulai dengan kedekatan sepasang manusia, yang tidak memikirkan masalah cinta sama sekali, kemudian cinta yang datang tiba-tiba tanpa ada yang menyadari, sampai-salah satunya menyadari, namun merasa itu tidak mungkin, dan ia pergi. Kemudian diceritakan juga tentang penyesalan orang yang satunya, karena ia baru menyadari cinta setelah orang itu pergi,” Cerita Wookie.

“Dalam album ini, apakah anda menulis lagu?”

Wookie tersenyum, “Iya, aku menulis.beberapa. Salah satunya, yang berjudul sama dengan albumnya, ‘The One I Love’. Satu lagi, ini merupakan singleku, ‘Just You’. Lagu ini aku hanya mengarrange musiknya. Liriknya buatan Kim Jong Woon, mantan manajerku,” Jawab Wookie.

“Kim Jong Woon...” MC tampak mengingat nama itu. “Ya, aku ingat... Dia yang pernah digosipkan acaran denganmu, kan?” tanya MC.

Wookie tertawa mendengar itu, “Ya, begitulah... dunia artist memang tak pernah lepas dari gosip,” Sahutnya.

“Lalu, bagaimana hubungan kalian sekarang? Ia ada dimana? Dan kapan akan kembali?” tanya MC bertubi-tubi.

Penonton tertawa mendengar pertanyaan MC pada Wookie, begitu pula Wookie, “Pertanyaan Anda banyak sekali..” candanya. “Aku tidak tahu sekarang dia ada dimana. Tapi aku yakin ia akan kembali,” Ucap Wookie, penuh arti.

“Anda tampak yakin sekali, Wookie Sshi... Apa benar menurut gosip yang beredar, bahwa Anda merelakan Cho Kyuhyun Sshi, orang yang sebelumnya Anda tunggu, demi Kim Jong Woon Sshi?”

“Hmm.. aku tak mau banyak bicara mengenai hal itu. Cinta adalah hal yang sulit dijelaskan. Kau bisa merelakan hasil jerih payahmu selama bertahun-tehun untuk itu,” Jawab Wookie.

“Ya, itu cukup menjelaskan,” Ucap MC. “Baiklah semuanya, jangan biarkan Wookie Sshi menunggu sendiri. Kita tunggu penampilannya setelah CF!” Seru MC.


Di Jerman, seorang pengusaha muda tengah menandatangani berkas-berkas. Ia meneliti satu persatu berkas-berkas itu sebelum akhirnya membubuhkan tanda tangannya. Untuk ukuran orang Jerman, dia tidaklah berwajah layaknya suku arya, lebih asia, karena dia memang orang Asia, tepatnya warga negara Korea Selatan.

Kim Jong Woon benar-benar sangat sibuk hari itu. Dari luar ruangan, ia mendengar suara televisi yang memutar acara musik Korea. Sebuah lagu membuatnya tertarik. Ia menghentikan pekerjaannya sejenak sambil memejamkan mata dan merenggangkan otot-ototnya. Ia sangat menikmati alunan piano itu.

Tibalah saat si penyanyi mendendangkan lagunya. Suara itu terdengar familiar. Ia membuka matanya. Suara yang memesona dirinya. Ia memejamkan matanya lagi, mencoba menghayati isi lagu. Ia seperti dejavu dengan liriknya.

Hatinya terenyuh mendengar itu. Ingatannya kembali ke masa lalu. Tiba-tiba wajah seorang gadis terlintas di wajahnya. “Wookie ah...” Jongwoon segera beranjak dari kursinya dan keluar dari ruangannya itu.

Namun saat ia keluar, acara itu telah berakhir. Ia kembali masuk ke ruangannya, dan mencoba mencari ‘Kim Wookie’ lewat internet. Ia menemukan beberapa acara live, dimana ia menyanyikan lagu itu. Jongwoon mendownload beberapa diantaranya dan memutarnya.

‘Just You’, lagu yang sebenarnya adalah curahan hatinya tentang Wookie, bukan lagu ataupun puisi, Wookie ubah menjadi lagu. Kemudian, ‘The One I Love’, lagu ini membuat Jongwoon meneteskan air mata. Benarkah lagu itu untuknya? Ia kembali mencari berita mengenai Wookie.

Beberapa orang fans menyebutnya ‘Si Bunga Matahari’, yang selalu menanti. Ia membuka salah satu dan membacanya.

“Bunga Matahari, lambang penantian. Selalu menatap matahari dari mulai ia terbit sampai terbenam. Begitu pula Kim Wookie. Dulu ia menanti kekasihnya, Cho Kyuhyun yang sedang koma. Setelah kekasihnya sadar, ia merelakannya dengan sahabatnya, sementara dirinya kembali menanti mantan manajernya, Kim Jong Woon. Entah mengapa, dunia ini terlihat tidak adil baginya. Walaupun demikian, ia tetap yakin Kim Jong Woon akan kembali. Tetaplah tersenyum, Kim Wookie, Hwaiting!!”
Jongwoon tersenyum. Ia segera menyelesaikan berkas-berkasnya. Kemudian mengumpulkan semua karyawan serta adiknya. Ia memerintahkan adiknya untuk menggantikannya.

Laki-laki itu kembali ke Korea.


Malam itu, Wookie sedang merayakan album keduanya di sebuah bar bersama manajernya dan beberapa orang dari rumah produksi yang memang mengurus albumnya. Wookie terkejut melihat Lee Donghae, kakak Sungmin ada di tempat itu. Tiba-tiba Lee Donghae naik ke atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu, sambil menari. Di tengah-tengah lagu, ia mengajak Hyukkie untuk naik ke atas panggung.

Saat lagu berakhir, Donghae mengambil sesuatu di saku celananya, sebuah kotak berwarna biru. Kemudian ia berlutut di hadapan Hyukkie, “Would you marry me?” tanyanya.

Hyukkie tampak terkejut karenanya. Ia tercengang beberapa detik sebelum akhirnya memegang tangan Donghae, menariknya untuk berdiri, memeluk, dan mengecupnya tepat di bibir.

Wookie terkejut melihat itu, setahu Wookie, sejak mereka berkenalan, Donghae memang sering terlihat mengantar Hyukkie dan menjemputnya bila mereka pulang malam. Namun manajernya itu tidak pernah bercerita apa-apa mengenai kedekatan mereka. Walaupun demikian, ia senang karena sang manajer telah menemukan pasangan hidpunya. Namun entah mengapa dirinya merasa sunyi. Ia pergi ke bagian paling atas dari bar itu dan melihat pemandangan dari situ.

Lampu-lampu begitu indah menerangi jalan. Ada yang berkelap-kelip. Tiba-tiba suara kembang api menganggetkannya. Ia tertawa sendiri karena hal itu. Semua perasaan bercampur aduk dalam dirinya. Senang, sedih, terharu. Hal itu membuat air matanya menetes.

“Gadis cantik ini terlalu mudah menangis... selalu saja menitikan air mata..” Ucap sebuah suara dari belakang Wookie.

Ia itu terkejut. Sepertinya ia mengenali suara itu. Perlahan, Wookie menolehkan kepalanya ke arah belakang, dimana suara itu muncul. Ia menyipitkan matanya, karena posisi laki-laki itu yang berada di bawah lampu, membuat matanya silau.

“Wookie ah...” Ucap suara itu lagi.

Wookie berjalan mendekat dan langsung memeluk orang itu, ketika ia telah dapat melihatnya dan yakin siapa dia. “Oppa....!” ucapnya di sela-sela isakannya.

Laki-laki itu membalas pelukan Wookie. Ia memeluk Wookie dengan sangat erat, seakan tak akan melepaskannya lagi. Ia mengecup dahi Wookie yang terhalang poni.

“Terimakasih karena menungguku..”

“Jahat, mengapa pergi begitu lama?” Ucapnya masih tetap terisak. “Kau tidak memberitahu kemana kau pergi, kau juga mengganti nomor teleponmu, bagaimana aku bisa menghubungimu?” Protesnya.

“Maafkan aku....” Ucap Jongwoon.

“Kau pikir itu cukup?”

“Jadi apa yang harus aku lakukan?”

“Diam di sini, seperti ini...” Ucapnya sambil mempererat pelukannya.

“Hei, aku tak dapat bernafas... kau ingin aku mati?” Jongwoon mengucapkannya setengah tertawa.

Akhirnya Wookie melepaskan pelukannya dan menatap Kim Jong Woon dalam-dalam.

“Aku merindukamu, Oppa...”

“Na do...” ucap Jongwoon sambil merapihkan rambut Wookie dan menyelipkannya diantara telinga.

“Wookie ah.....” Teriak seorang perempuan yang tiba-tiba datang ke tempat itu, membuat keduanya terkejut dan melepaskan pelukan mereka. “Yah, kau sudah kembali?” Seru Hyukkie, gembira.

“Hyukkie ah, selamat... kudengar kau sudah dilamar seseorang?” Kim Jong Woon mendekati Hyukkie sambil menjabat tangannya.

“Bagaimana kau tahu?” Tanya Hyukkie.

“Aku melihatnya..” Jawab Jongwoon

“Terimakasih Jongwonnie..” Hyukkie menepuk bahu Jongwoon. Saat itu, datang lah Donghae yang langsung merangkul pundak Hyukkie. “Oppa, perkenalkan, ini Kim Jong Woon, mantan rekan kerjaku,” Hyukkie memperkenalkan keduanya.

Setelah saling bersalaman, Donghae pamit untuk mengantar Hyukkie pulang. Sementara Jongwoon dan Wookie tinggal di tempat itu beberapa saat untuk saling berbicara, sebelum akhirnya pulang.

“Ehm, besok, ada jadwal?” tanya Jongwoon pada Wookie saat mereka sedang di jalan.

“Besok jadwalku cukup padat, Oppa. Tapi bila Oppa menginginkan kita bertemu, mungkin besok malam aku bisa. Sekitar pukul 11 malam, setelah ‘Golden Disk Award’, bagaimana?”

“Kau tidak lelah?” tanya Jongwoon.

“Setelah bertemu Oppa, lelahku akan hilang =)” Ucap Wookie sambil tersenyum.


^TBC^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar