Rabu, 20 Juli 2011

FF: "A Whole New World" (World 3) Part 1

Tittle : A Whole New World
Main Cast : Wookie, Kyuhyun.
Other Cast : Minnie, Kim Jong Woon, Lee Soo Man, Hyukkie, Donghae, Ortu Minnie dan Ortu Kyuhyun
Soundtrack: The One I Love - SuJu


"Seharusnya aku tidak melakukan hal ini
Aku tahu, aku tidak bisa mencintaimu
Pengakuanku akan membuatmu semakin terluka"
(The One I Love - SuJu; Indonesian Translator: Daemoon)

Kyuhyun terbangun dari tidur panjangnya. Matanya melihat seisi ruangan. Ia sama sekali tak mengenali ruangan ini. “Di mana ini? Apa yang terjadi padaku?” pikirnya saat melihat masker oksigen di atas wajahnya. Ia menaikan tangan kirinya, namun ada selang infus di sana. Kemudian ia teringat akan kejadian yang dialaminya bersama teman-teman sepulang kelulusan sekolah.

“Kecelakaan itu..” batinnya.

Lalu ia melihat ke arah tangan kirinya seorang gadis yang tertidur sambil menggenggam tangannya.

“Wookie ah...” Ucapnya pelan. Hatinya sangat gembira mendapatkan orang yang ia cintai berada di sampingnya.

Wookie merasakan di ruangan itu ada ‘pergerakan manusia’. Ia terbangun, melihat mata Kyuhyun telah terbuka.

“Kyuhyunnie...” Ucapnya sambil tersenyum dengan mata sembab karena semalaman menangis. “Kau sudah sadar?”

Kyuhyun hanya tersenyum, karena mulutnya terasa sulit untuk mengucapkan kata-kata.

“Yah, aku panggil dokter sebentar,” Ucap Wookie sambil berjalan keluar ruangan.

Saat Wookie ke luar ruangan, Kyuhyun merasakan hal yang berbeda. Meskipun orang yang pertama ia lihat adalah kekasihnya, entah mengapa hati Kyuhyun merasakan sesuatu yang hampa. Yang ia inginkan saat itu adalah Wookie, orang yang ia rindukan, memeluknya. Namun Wookie tidak melakukan itu. Ia malah memanggil dokter. Ia mencoba berpikir logis, bahwa Wookie melakukan itu karena mempedulikan dirinya juga. Mungkin memang prosedurnya seperti itu.

Tak lama, dokter datang bersama 3 orang suster. Mereka memeriksa Kyuhyun dan melepaskan masker oksigennya.

“Ini keajaiban, kau koma selama 3 tahun, dan sekarang kau sudah sadar... Selamat Tuan Cho,” Ucap Dokter.

“Mwo? 3 tahun?” Kyuhyun terkejut. “Benarkah itu, Chagi?” tanya Kyuhyun perlahan pada Wookie.

Wookie tersenyum, “Aku akan menelepon paman dan bibi...” Wookie ke luar ruangan dan menelepon kedua orang tua Kyuhyun.

Sekitar setengah jam kemudian, kedua orang tua Kyuhyun datang. Mereka tampak bahagia karena putranya telah sadar. Mereka memeluknya. Sementara Kyuhyun sendiri masih terheran-heran. Ia benar-benar tak percaya akan hal itu. 3 tahun tak sadarkan diri? Namun yang paling ia syukuri, tak seorang pun dari mereka yang membiarkannya mati. Tanpa terasa, air matanya menetes.

“Yah, Kyuhyun... Kau harus berterimakasih pada Wookie ah... Dialah orang yang menolak dengan tegas saat kami memutuskan untuk merelakanmu,” Ucap ayah.

“Benarkah itu, Chagi?” tanya Kyuhyun.

“Wookie bahkan tidak melanjutkan kuliahnya, demi mencari uang untuk biaya pengobatanmu,” Tambah ibu.

“Paman, bibi.. tak perlu begitu..” Wookie tersenyum malu mendengar kata-kata orang tua Kyuhyun.

“Terimakasih, Chagi...” Kyuhyun menggenggam tangan Wookie. “Ngomong-ngomong, kau bekerja sebagai apa?” tanyanya.

“A, aku... aku...” Wookie ragu menjawabnya.

“Sekarang, Wookiemu sudah menjadi artis terkenal,” Jawab Ibu.

Kyuhyun terkejut. Ia tak dapat mengatakan apapun. Ia menatap Wookie dari kepala hingga kaki. Memang banyak perubahan dalam fisik Wookie. Rambutnya yang awalnya berwarna hitam, sekarang menjadi coklat muda. Penataan rambutnya lebih rapih dan stylish. Pakaiannya yang biasanya sederhana, hanya kaos dan celana pendek, saat ini ia menggenakan tank top hitam dipadu cardigan jaring warna merah. Celana yang ia gunakan pun tampak mengkilap.

Sejak sadar, ia baru menyadari perubahan itu. Bahkan ia heran, apakah yang ada di hadapannya ini masih Wookienya?

“Ehm, baiklah, rasanya kalian belum terlalu banyak bicara... Kami tinggalkan kalian berdua, yah!” Ucap ayah.

“Yeobo... Aku masih merindukan putra kita...” Ibu menolak pergi.

“Ayolah, tak lama lagi , Kyuhyun akan pulang.... Artinya, kita akan memiliki lebih banyak waktu dengan kita. Ibu tahu, kan, Wookie sangat sibuk...”

“Baiklah...Kami tinggal, ya...” Pamit ibu.

Sepeninggalan mereka, keduanya terdiam. Sama sekali tak ada kata-kata yang diucapkan, hingga Kyuhyun akhirnya membuka pembicaraan. “Wookie ah... 3 tahun itu, lama sekali, yah!” Ucapnya. “Aku bahkan tak tahu, apa yang terjadi selama 3 tahun ini. Kau banyak berubah..” Ucapnya sambil tersenyum. “Apakah 3 tahun ini kau menemukan orang yang lebih baik dari aku?” tanyanya.

“Ehm... Aku..”

“Ya?” Ucap Kyuhyun.

“Wookie ah...” pintu kamar Kyuhyun terbuka. Seorang laki-laki berambut coklat, dengan kaos hitam dan celana panjang yang berwarna senada dengan atasannya, memakai tas ransel di punggungnya, muncul dari balik pintu. Dia membuat Kyuhyun dan Ryeowook terkejut. Sebaliknya, ia pun terkejut melihat Kyuhyun sadar. “ah.. Kyuhyun Sshi....” Ucapnya. “Kau sudah sadar?”

Kyuhyun terkejut. Ia bahkan tak mengenali orang yang memanggil namanya itu. “Maaf, Anda siapa?” Tanyanya sambil mengerutkan dahi.

Laki-laki itu menundukan kepalanya beberapa saat untuk memberi hormat. “Kim Jongwoon Imnida. Aku manajer Wookie, ehm, mantan manajer,” Ucap Jongwoon.

Entah mengapa, hati Wookie sangat sakit mendengar itu. Matanya kembali berkaca-kaca.

“Aku datang ke sini untuk pamit, itu saja. Aku telah berhenti dari rumah produksi itu, Jadi aku datang ke sini untuk pamit,” Ucap Jongwoon. Ia mengulang-ulang kalimat yang ia ucapkan karena gugup.

“Arasso...” Ucap Kyuhyun. “Terimakasih karena telah menjadi manajer Wookie”.

“Tak perlu sungkan,” Balas Jongwoon. “Wookie ah, aku pergi dulu, selamat tinggal,” Ucap Jongwoon pada Wookie. “Kyuhyun Sshi, selamat atas kehidupanmu yang baru. Kau beruntung memiliki Wookie,” Ucapnya sambil menutup pintu.

Kembali ruangan itu menjadi sunyi. Wookie terlihat kaku. Tangannya mengepal di atas kedua lututnya. Ia duduk di kursi dengan posisi tegap. Tatapannya kosong, namun terlihat bahwa matanya berkaca-kaca.

Kyuhyun bingung melihat Wookie seperti itu. Ia mencoba membaca situasi. Dadanya terasa berat saat memikirkan kemungkinan yang terjadi, “Woo..”

“Ehm... Kyuhyunnie, aku ke luar sebentar, ya..” ucapnya dengan suara bergetar, sambil berdiri dari kursi dan pergi sebelum Kyuhyun mengucapkan sesuatu. Ia bahkan tak melihat tangan Kyuhyun yang mencoba meraih tangannya agar tidak pergi.

Kyuhyun menarik nafasnya dalam-dalam. Ia memejamkan matanya untuk menenangkan diri dan mencoba untuk tersenyum, menerima setiap kemungkinan yang terjadi.

>>>NEXT>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar